Sabtu, 09 Mei 2015

Tutorial ArcView




Kali ini saya akan memposting tutorial sederhana tentang ArcView GIS apa itu ArcView GIS ?
Sebelum kita memulai tutorialnya, lebih baik kita mengenal apa itu ArcView terlebih dahulu.
ArcView dalam operasinya menggunakan, membaca dan mengolah data dalam format Shapefile, selain itu ArcView jaga dapat memanggil data-data dengan format BSQ, BIL, BIP, JPEG, TIFF, BMP, GeoTIFF atau data grid yang berasal dari ARC/INFO serta banyak lagi data-data lainnya. Setiap data spasial yang dipanggil akan tampak sebagai sebuah Theme dan gabungan dari theme-theme ini akan tampil dalam sebuah view. ArcView mengorganisasikan komponen-komponen programnya (view, theme, table, chart, layout dan script) dalam sebuah project. Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView.

GIS atau SIG
Sistem adalah suatu himpunan atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu serta mempunyai tujuan dan sasaran.
Informasi adalah suatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian.
Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi
Geografis adalah gabungan kata geo dan graphy. Geo: bumi, graphy: proses penulisan, sehingga geografi adalah penulisan tentang bumi. pengertian geografi mencakup hubungan manusia dengan tempat meraka berpijak dan menguasai

Di sini ada beberapa feature atau data *.shp yang akan kita gunakan dalam tutorial ArcView, di antaranya :

1.      Point
Point/titik adalah lokasi diskrit, biasanya digambarkan sebagai simbol atau label. Menggambarkan suatu feature yang batas atau bentunya terlalu kecil untuk ditampilkan dalam garis atau luasan. Point biasanya juga digunakan untuk menggambarkan lokasi yang tidak mempunyai luasan, seperti titik tinggi atau puncak gunung.

Format point:
·         Koordinat tunggal
·         Tanpa panjang
·         Tanpa luasan

2.      Line
Line/garis adalah feature yang dibentuk oleh sekumpulan koordinat yang saling berhubungan. Menggambarkan feature linier di peta yang terlalu sempit untuk digambarkan sebagai luasan. Atau untuk menggambarkan feature yang tidak mempunyai lebar, seperti garis kontur, jalan, dan sungai.

Format line:
·         Koordinat titik awal dan akhir
·         Mempunyai panjang
·         Tanpa luasan

3.      Poligon
Polygon/area adalah feature luasan yang dibentuk dari garis yang tertutup menggambarkan suatu area yang homogeny. Biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu feature seperti batas negara, kecamatan, desa, dan danau.

Format polygon:
·         Koordinat dengan titik awal dan titik akhir
·         Mempunyai panjang
·         Mempunyai luasan


Oke, kita sudah kenal sedikit tentang ArcView, selebihnya agan” bisa search di google.com. kita langusung saja pada tutorialnya
1.      Siapkan aplikasi ArcView, saya di sini menggunakan ArcView GIS 3.3




2.     Anda bisa memilih di antara tiga pilihan, ada with a new View, as a blank project, open an existing project. Jika anda ingin membuka project yang pernah anda buat bisa open an existing project, tapi jika anda ingin membuat project, pilih with a new View kemudian klik Ok maka akan muncul seperti gambar di bawah ini lalu klik No.


3.      Sebelum kita memulai membuat peta, kita perlu melakukan setting pada ArcView
File – Extensions... – Beri centang JPEG(JFIF)Image Support – klik Ok






4.      View – Properties... – Ubah Map Units dab Distance Units menjadi meters – Ok






5.      Masukkan foto peta yang akan kita buat

View – Add theme (Ctrl + T) – Ubah Data Source Types menjadi Image data source – Pilih gambar peta – Ok






6.      Feature data yang akan kita gunakan pertama kali adalah Point. Pada data Point ini sangat mudah penggunaanya di bandingkan data yang lainnya.
View – New theme.. – pada menu selanjutnya pilih point – Ok 



 

Pilih tempat untuk menyimpan file data *.shp, anda bisa memberi nama pada theme yang kita buat tadi



 

7.      Selanjutnya kita buat point sebagai daerah kecamatan, cara mudah sekali
Klik Draw Point – klik daerah yang akan kita beri Point




 

8.  Feature atau theme yang akan kita buat selanjutnya ialah Line, di theme Line ini cara pembuatannya cukup sulit karena kita akan membuat garis yang bisa berupa batas wilayah, jalan raya, sungai, dll. Oke... langsung saja

Langkah awalnya sama seperti membuat Point, View – New Theme... – Ubah Point menjadi Line – Ok – Simpan di tempat anda menyimpan data *.shp Point





9.      Saya akan memberi batas wilayah menggunakan theme Line
Klik Draw Line ­– kita tinggal klik pada gambar peta kemudian ikut garis batas wilayah atau jalan raya jika ada dengan di sertai klik kiri.




maka hasil sementaranya seperti ini
 

10.  Oke,, kita akan menggambarkan theme terakhir, yaitu Polygon. Cara sama seperti tadi untuk membuat theme baru. Jika sudah di buat theme Polygon –nya maka akan tampak seperti ini





Langsung kita gambar saja
Klik Draw Polygon –klik di sembarang sisi pinggir peta kemudian ikuti saja sampai semuanya sudah terseleksi oleh theme Polygon – Double klik untuk mengakhiri.


Hasilnya akan seperti ini


 


      jika terjadi kesalaha pada saat membuat Polygon anda bisa mengeditnya melalui menu Vertex Edit








Ini tampila editnya, anda bisa memindahkan kotak kecil yang terdapat pada polygon-nya ke  tepian gambar peta daerah anda

         Kemudia drag data polygon, tempatkan tepat di bawah data Point



 

         Maka tampilannya akan seperti ini


       Oke, sekarang langkah terakhir adalah memotong Polygon untuk batas daerah
       Klik Draw Line to Split Polygon – Hilangkan semua centang yang terdapat pada data Point, Line,
       dan Polygon –step ini sama halnya dengan membuat Line, ikuti saja garis batas wilayahnya



      Beri centang semua data Point, Line, dan Polygon. Maka hasil akhirnya seperti ini
       Anda bisa memberi data lagi sesuai keinginan anda, contohnya pada gambar di bawah ini
  
    Gambar itu saya tambahkan data Point sebagai RestArea di daerah situbondo

    Oke, itu adalah akhir dari tutorial
    Sekian dari saya, semoga menambah wawasan anda.
    

    Dan ini adalah sekedar tambahan dari saya
    Ini adalah layout dari peta yang saya buat lengkap dengan Grafik, Legenda, Skala, dan Mata Angin

 

4 komentar:

  1. terimakasih ini sangat membantu. mohon bimbingan untuk selanjutnya cra mengisi data di setiap daerah contoh mengisi jumlah penduduk luas wilayah dan lainnya. mhon bantuannya dan bimbingannya trimakasih

    BalasHapus
  2. Gan.. gimana caranya ngisi jumlah data kependudukan nya ya ? Kunjungi website saya juga ya di https://ailen.mahasiswa.atmaluhur.ac.id dan website kampus saya di http://www.atmaluhur.ac.id

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum Wr. Wb.,
    Selamat Malam
    Terima Kasih sudah membuat Tutorial ArcView Sederhana ini kak, langkah-langkahnya sangat mudah di pahami apalagi perjelas dengan gambar-gambar yang sudah ada.
    Maaf kak izin memberikan komentar dan izin bertanya.
    Bagaimana jika di ArcViewnya di bagian extensionnya tidak ada "JPEG(JFIF)Image Support". Sehingga kesulitan saat digitasinya.
    1. Apakah karena beda versi ArcViewnya?
    2. Pada saat draw line kurang jelas mengenai batasannya di jalan raya ataukah bukan.
    Terima Kasih

    Cc: http://www.gunadarma.ac.id

    BalasHapus